Digempur Lobi Jalur ITS dan Sogokan, Surutkah Risma?
Berita Terkait
Foto Terkait
Risma berkukuh menolak proyek jalan bebas hambatan sepanjang 25 kilometer itu. Salah satu alasannya, “Kalau masyarakat bisa memakai jalan gratis, mengapa harus membayar?” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 12 Februari 2014 lalu.Majalah Tempo dalam edisi #SaveRisma: Siapa Menggasak Surya-1 pekan ini menulis, meski memenangi proyek tol yang dirancang sejak 2006, PT Margaraya Jawa Tol gagal memenuhi proyek karena kesulitan dana. Di akhir pemerintahan Bambang D.H., Margaraya akhirnya membentuk konsorsium pendanaan bersama PT Jasa Marga, PT Duta Graha Indah, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Elnusa. Mereka menyatakan siap memulai pembangunan.
Namun, semuanya buyar karena Risma tetap berkukuh menolak proyek yang dianggapnya tak diperlukan warga Surabaya itu. Itu juga membuat Risma bersimpang jalan dengan Bambang D.H., pendahulunya yang kemudian menjadi wakilnya.
Dari hasil penelusuran edisi Majalah Tempo, ada lobi-lobi oleh pengusaha yang dilancarkan untuk melunakkan sikap Risma. Salah satunya menggunakan “jalur ITS”--Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, tempat Risma dulu kuliah.
Direktur PT Duta Graha Indah, Dudung Purwadi, yang juga lulusan perguruan tinggi itu, dikirim buat menemui Hendro Gunawan, alumnus Teknik Sipil ITS, yang dulu menduduki kursi Ketua Badan Pembangunan Daerah Surabaya.
Hendro, yang kini menjadi Sekretaris Kota Surabaya, itu menceritakan Dudung datang untuk minta tolong agar proyek jalan tol dilanjutkan. Namun, tamunya itu menyorongkan amplop tebal. Hendro menolak.
Melalui jalur lain, konsorsium ini berusaha menemui Risma untuk menyerahkan Rp 8 miliar. Namun, Risma tak bergeming. “Saya tak pernah saya izinkan dia masuk ruangan saya,” ucap Risma kepada Tempo pada Selasa pekan lalu.
Digempur kiri dan kanan, Risma mengajak Hendro melaporkan kasus ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Lembaga ini menurunkan tim ke Surabaya. Penyadapan pun dilakukan. Buntutnya, penyelidik malah mendapat temuan yang lebih kakap: penyuapan dan korupsi proyek Wisma Atlet SEA Games XXVI Palembang, yang juga melibatkan Duta Graha Indah. (baca: Wali Kota Risma Didesak Mundur karena Tolak Tol?)Dudung Purwadi, yang kini menjabat Direktur Utama Duta Graha Indah, membantah berusaha menyuap Risma dan anggota stafnya. “Sepanjang yang saya ketahui, semuanya tidak benar,” katanya melalui surat elektronik kepada Tempo.
BUDI S | AGUS SUP | DEWI SUCI R | AGITA | EDWIN F | KUKUH SW
Berita terkait
Wali Kota Risma dan Serangan Bertubi Soal Tol
Baru Ketemu Risma, Whisnu Sudah Cerita Proyek
Curhat Wali Kota Risma kepada Elite PDIP
PDIP: Ada yang Mengadu Domba dalam Kasus Risma
Wali Kota Risma dan Kisah Anak Tukang Semir Sepatu
Komentar (2)
Nah ini dia ala Indo Boomerang... mau yang
lebih besar tapi yang lama terbongkar sama KPK.. Paling juga bilang lagi
apes Daku... ha ha ha
Foto Terbaru
Top Stories
Editor's Choice
- Snowden Jadi Rektor-Mahasiswa Universitas Glasgow
- BPPT: Vendor Wajib Ganti Komponen Bus TransJakarta
- Inilah yang Terjadi Saat Flappy Bird di Skor 999
- PT Jakarta Monorail Pastikan Proyek Berlanjut
- Harga Tiang Monorel Belum Ada Kesepakatan
- Sidang Perdana Hari Ini, AQJ Ditemani Orang Tua
- Ahok: Pembayaran Sisa Busway Baru Tunggu BPKP
- Terpopuler Harian
- Terpopuler Mingguan
- 1 8 Kasus Plagiat yang Menghebohkan Indonesia
- 2 Anggito Abimanyu Pernah Kecewa pada Yudhoyono
- 3 Pesan Jokowi untuk Wali Kota Risma: Sabar ya, Bu...
- 4 Curhat Wali Kota Risma kepada Elite PDIP
- 5 PDIP: Ada yang Mengadu Domba dalam Kasus Risma
- 6 Kisah Ransel Hitam Buat Sutan Bhatoegana
- 7 Dukung Anggito, Mahasiswa UGM Bikin Petisi
- 8 Tiga Tahun, Rudi Klaim Pendapatannya Rp 15 Miliar
- 9 Rudi Tetap Ngotot Beri THR ke Tri Yulianto
- 10 Beli Dua Helikopter, Basarnas Butuh Rp 370 Miliar